Kamis, 28 Januari 2010

SPERMA CEGAH PENUAAN

Penuaan adalah salah satu proses yang ingin sekali ditunda kedatangannya oleh kaum perempuan karena itu berbagai cara dilakukan. Menelan sperma laki-laki disebut-sebut bisa membuat perempuan lebih awet muda, benarkah?
Peneliti dari Austria menuturkan bahwa kemungkinan sperma manusia bisa menjadi senjata ampuh untuk melawan proses penuaan. Studi yang dilakukan oleh peneliti di Graz University menemukan bahwa spermidine yaitu suatu senyawa yang ditemukan dalam sperma, bisa memperlambat proses penuaan dan meningkatkan umur panjang pada lalat, cacing, tikus serta sel-sel darah manusia dengan cara melindungi sel dari kerusakan.
Sel penuaan terjadi ketika proses alami yang disebut dengan autiphagy yaitu semacam seluler kanibalisme dimana sel-sel yang rusak atau tidak beres di daur ulang. Berdasarkan penelitian ditunjukkan konsentrasi dari spermidine dapat mengurangi radikal bebas, mencegah penuaan dan memperpanjang usia.
Seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (22/1/2010) studi ini masih sebatas penelitian awal. Didapatkan lalat bisa tinggal 30 persen lebih lama dibandingkan dengan lalat kontrol, sedangkan cacing bisa hidup 15 persen lebih lama.
Tapi hasil penelitian ini belumlah final, karena masih harus dilakukan riset jangka panjang. Diperlukan waktu bertahun-tahun dalam penelitian ini termasuk uji laboratorium dan hewan percobaan lebih lanjut sebelum benar-benar dapat dinyatakan aman untuk diuji pada manusia.
Karena sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan menelan sperma bisa menghambat proses penuaan, maka mitos tersebut tidaklah benar. Efek yang mungkin bisa ditimbulkan hanyalah dampak psikis saja, dalam hal ini sang perempuan merasa bahagia karena berhasil memuaskan pasangannya.
Beberapa penelitian memang menunjukkan di dalam sperma terkandung berbagai bahan atau zat yang diduga dapat bermanfaat. Tapi sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan apakah bahan tersebut aman untuk digunakan atau ditelan oleh manusia.
Jika ingin menghambat proses penuaan, sebaiknya gunakanlah metode yang memang telah terbukti aman untuk manusia. Sehingga tidak menimbulkan risiko yang berbahaya bagi dirinya sendiri.
Sumber: http://health.detik.com/read/2010/01/22/113056/1283865/766/sperma-bisa-bikin-awet-muda

Binatang Babi
Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya. Ia mengencingi kotoranya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali. Ia memakan sampah, busuk-busukan, dan kotoran hewan. Ia adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama, jika dibiarkan.
Dampak Mengonsumsi daging Babi
• Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
• Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan Swedia –Cina mayoritas penduduknya penyembah berhala, sedangkan Swedia mayoritas penduduknya sekular– menyatakan: daging babi merupakan merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis. Terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.
Jika anda menuangkan Coca Cola (air soda) di satu irisan yang tebal daging babi, tunggu sebentar, anda akan dapat melihat cacing-cacing keluar merayap.
Bahwa daging babi mengandung cacing pita (taenia solium), hampir semua orang sudah tahu. Ternyata tidak hanya itu bahaya yang mengancam pemakan babi. Lemak babi mengandung kolesterol paling tinggi dibandingkan dengan lemak hewan lainnya. Darahnya mengandung asam urat paling tinggi. Asam urat merupakan bahan yang jika terdapat dalam darah dapat menimbulkan berbagai penyakit pada manusia.
Daniel S. Shapiro, M.D., Pengarah Clinical Microbiology Laboratories, Boston Medical Center, Massachusetts dan juga merupakan Penolong Profesor Perubatan di Pathology and Laboratory Medicine, Boston University School of Medicine, Massachusetts, merumuskan terdapat lebih daripada 25 penyakit yang bisa di jangkiti dari babi. Di antaranya ialah:
• Anthrax
• Ascaris suum
• Botulism
• Brucella suis
• Cryptosporidiosis
• Entamoeba polecki
• Erysipelothrix shusiopathiae
• Flavobacterium group IIb-like bacteria
• Influenza
• Leptospirosis
• Pasteurella aerogenes
• Pasteurella multocida
• Pigbel
• Rabies
• Salmonella cholerae-suis
• Salmonellosis
• Sarcosporidiosis
• Scabies
• Streptococcus dysgalactiae (group L)
• Streptococcus milleri
• Streptococcus suis type 2 (group R)
• Swine vesicular disease
• Taenia solium
• Trichinella spiralis
• Yersinia enterocolitica
• Yersinia pseudotuberculosis
Kajian yang dibuat oleh Alix Fano (M.A.), Murry J. Cohen (M.D.), Marjorie Cramer (M.D.,F.A.C. S.), Ray Greek (M.D.), dan Stephen R. Kaufman (M.D.) mendapati antara penyakit-penyakit ini ada yang bisa membawa maut, sebagai contoh leptospirosis yang bisa menyebabkan kerusakan hati dan buah pinggang.
Kini dengan munculnya kasus Japaneese Enchephalitis (JE) di Malaysia, nyaris semua mata kembali terbuka. Satu lagi bencana mengancam manusia timbul dan bersumber dari babi.
Beerikut adalah gambar cacing pita yang ada pada babi